10 Cara untuk Menghentikan Rasa Malas dan Tidak Termotivasi

Tentu saja, menjadi malas juga bermasalah. Jika Anda merasa
malas dan tidak termotivasi, Anda tidak akan mengambil tindakan proaktif untuk
mencapai tujuan Anda, dan Anda mungkin juga bertarung dalam kehidupan pribadi
dan ahli Anda.
Untungnya, berbagai teknik dapat membantu Anda mengalahkan
sisi gelap pikiran Anda.
Jika Anda ingin berhenti menjadi malas, itu akan membutuhkan
upaya yang ditargetkan di pihak Anda. Namun jangan khawatir—setelah beberapa
teknik ini berhasil, Anda akan merasa jauh lebih mudah untuk mempertahankan
momentum Anda.
1. Belajar Menerima Kemalasan Sendiri
Untuk sebagian besar, artikel ini dirancang untuk membantu
Anda melawan kemalasan seolah-olah itu adalah penjahat pengecut yang sengaja
mencoba menyabot kesuksesan Anda. Namun, ini bisa menjadi kontraproduktif. Jika
Anda membenci konsep menjadi malas, kemungkinan Anda akan berhenti membenci
diri sendiri.
Hal ini menyebabkan siklus self-talk negatif, yang secara
ilmiah diuji memiliki dampak buruk pada suasana hati, meningkatkan stres. Suasana hati yang rendah dan stres yang berlebihan bahkan menyebabkan penurunan
produktivitas, yang mengarah pada harga diri yang rendah, dan siklus terus
berlanjut.
Cara untuk menghancurkan ini adalah dengan menganalisis
untuk menerima kemalasan Anda sendiri. Tidak apa-apa untuk mengalami malas.
Wajar jika merasa malas. Anda dapat bekerja untuk mengatasi kemalasan Anda
tanpa merasa buruk atau bersalah tentang hal itu.
2. Pahami Sumber Kemalasan atau Kurangnya Motivasi Anda
Selanjutnya, luangkan waktu untuk memahami akar kemalasan atau kurangnya motivasi Anda. Ini adalah salah satu langkah yang paling
sulit untuk diambil tetapi juga salah satu yang paling penting.
Untuk mengetahui sumber kurangnya motivasi Anda, Anda harus mengenali gaya motivasi Anda sendiri terlebih dahulu. Jika Anda dapat membedakan apa yang membuat Anda merasa malas dan tidak termotivasi, Anda dapat menemukan cara untuk menghentikan atau mengurangi efeknya.
Misalnya, apakah Anda terus-menerus mengalami tidak
termotivasi pada waktu tertentu? Apakah emosi kemalasan merayap ketika Anda
tidak memiliki pekerjaan yang menantang Anda?
Stres adalah sumber umum dari kurangnya motivasi. Lima puluh
tujuh persen karyawan stres tinggi merasa tidak produktif, dibandingkan dengan
10 persen karyawan stres rendah.
Perhatikan lingkungan Anda, waktu, orang-orang di sekitar Anda, dan jenis pekerjaan yang Anda lakukan. Kemungkinannya adalah, ada polanya.
3. Tetapkan Tujuan yang Lebih Masuk Akal
Terkadang, orang malas karena keinginan yang mereka tentukan
sendiri terlalu menakutkan.
Misalnya, katakanlah hari ini panas dan Anda telah
menetapkan niat untuk berlari di luar ruangan sejauh 10 mil. Itu tugas berat
bahkan untuk pelari yang sudah handal. Jadi tentu saja, Anda akan
menunda-nunda dan takut memulai latihan.
Tetapi bagaimana jika Anda mengurangi tujuan Anda menjadi lari 2 mil? Akan jauh lebih mudah untuk memanggil motivasi untuk lari, dan 2 mil sebenarnya lebih tinggi dari 0 mil. Gunakan standar tujuan SMART untuk menetapkan keinginan hebat untuk diri sendiri, dan jangan takut untuk menurunkan intensitas mimpi Anda jika Anda merasa tidak termotivasi.
4. Kenali dan Matikan Rute Pelarian Anda
Sebagian besar jenis kemalasan bergantung pada "rute pelarian". Sangat mudah untuk menjadi malas jika Anda tergoda melalui konten bergulir tanpa batas dari platform media sosial favorit Anda atau jika Anda hanya memiliki satu episode lagi dalam satu musim acara TV pilihan Anda.
Butuh tips yang lebih besar? Bergabunglah dengan Kelas
Fast-Track gratis – Tidak Ada Lagi Penundaan. Anda akan menganalisis teknik
praktis untuk berhenti menunda-nunda dan mulai menyelesaikan masalah.
Bergabunglah dengan sesi gratis 30 menit ini sekarang!
5. Maksimalkan Kemalasan Anda
Tidak apa-apa, dan bahkan bagus, terkadang menjadi malas.
Ketika Anda merasa malas dan dekompresi dari pekerjaan, manfaatkan
sebaik-baiknya.
Misalnya, Anda dapat mengambil beberapa hari libur jika Anda benar-benar tidak termotivasi untuk bekerja, dan selama hari-hari ini, Anda dapat membebaskan diri dari semua tanggung jawab. Istirahat dan liburan terbukti memiliki dampak baik pada produktivitas dan kesejahteraan.
6. Minimalkan Rasa Perfeksionisme Anda
Perfeksionisme adalah musuh produktivitas, dan ia memiliki
kekuatan untuk membuat Anda mengalami jauh lebih sedikit dorongan dan malas.
Lebih dari itu, penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa perfeksionisme sangat
buruk bagi kesehatan Anda. Orang dengan peringkat perfeksionisme yang
berlebihan memiliki kemungkinan kematian 51 persen lebih cepat.
Lawan dengan bantuan mengurangi paksaan Anda menuju
perfeksionisme. Pahami dan terima bahwa semua pekerjaan salah dan begitu juga
Anda, dan itu pasti baik-baik saja.
7. Hadiahi Diri Sendiri
Sebagian besar dari kita menemukan diri kita lebih didorong
ketika ada hadiah di akhir perjalanan yang menakutkan. Lain kali Anda menemukan
diri Anda merasa malas atau tidak termotivasi dalam menghadapi tugas yang
menantang, rancang untuk memberi diri Anda hadiah.
Misalnya, Anda dapat memanjakan diri dengan pergi ke salon, membeli
produk baru secara royal, atau sekadar istirahat panjang.
8. Cari Partner
Jauh lebih mudah untuk terpengaruh ketika Anda memiliki
seseorang dengan bantuan dari pihak Anda. Mereka tidak hanya akan membantu Anda
menangani usaha secara langsung, tetapi juga akan menjadi sumber energi yang
efektif—dan mungkin, beberapa kata yang menginspirasi.
Tergantung pada apa yang Anda coba lakukan, menemukan
pasangan juga mungkin sulit. Jika Anda tidak dapat menemukan orang untuk
membantu Anda melakukan pekerjaan secara langsung, pikirkan tentang menelepon
teman atau anggota keluarga untuk berbicara melalui masalah Anda dan memberikan
dukungan.
Terkadang, kata-kata baik dari siapa pun yang Anda sayangi cukup
untuk menginspirasi Anda untuk mengambil tindakan.
9. Kelilingi Diri Anda Dengan Orang-Orang yang Termotivasi
Sikap dan kekuatan cenderung menular. Jika Anda dikelilingi oleh orang-orang malas yang sering mengeluh dan biasanya memiliki pandangan pesimistis, sekarang tidak mungkin untuk tidak berbagi perasaan buruk yang sama.
Sebaliknya, jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang bersemangat, optimis, dan sangat terinspirasi, Anda akan merasa lebih terstimulasi. Cari orang-orang ini atau Anda bisa dengan memperkerjakan mereka secara selektif, memikat mereka dalam kelompok, atau bahkan secara pasif memakan konten yang mereka buat.
9. Salurkan Kemalasan Anda Menjadi Sesuatu yang Produktif
Percaya atau tidak, menjadi malas benar-benar dapat membantu
Anda menjadi lebih produktif.
Bagaimana? Dengan mendorong Anda untuk menemukan solusi
upaya rendah yang masih memperbaiki masalah Anda.
Ingat, produktivitas bukan tentang seberapa banyak usaha
yang Anda keluarkan, tetapi tentang seberapa banyak Anda bisa menyelesaikannya.
Kemalasan mungkin ingin mendorong Anda untuk meningkatkan algoritme atau
membeli aplikasi yang mengotomatiskan tugas yang menghabiskan terlalu banyak
waktu Anda. Pada akhirnya, ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan lebih banyak
dalam waktu yang lebih sedikit sambil mengkhawatirkan lebih sedikit usaha.
Hal yang sama berlaku untuk mempekerjakan staf tambahan atau
mendelegasikan tugas kepada orang-orang yang dapat menangani mereka dengan
lebih efisien.
Kesimpulan
“Progress isn't made by early risers. It's made by lazy men trying to find easier ways to do something.” ― Robert A. Heinlein
Benar-benar praktis untuk mengalami malas beberapa atau
bahkan sebagian besar waktu. Dan bahkan yang paling produktif di antara kita
ditantang oleh kemalasan internal kita.
Namun, kemalasan dan kurangnya motivasi Anda tidak harus
membuat Anda kembali dari mendapatkan konsekuensi atau mencapai keinginan yang
Anda inginkan. Temukan strategi atau campuran strategi yang cocok untuk Anda,
dan patuhi itu.
Comments
Post a Comment